Menggunakan Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap
pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan
yang diajukan gueu akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru meliputi keterampilan
bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
1.
Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar
mencakup : pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan
perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan (ke seluruh kelas, ke
peserta didik tertentu, dan ke peserta didik lain untuk menanggapi jawaban),
pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan, (dapat dilakukan dengan
mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain, menanyakan pertanyaan yang lebih sederhana, dan mengulangi penjelasan
sebelumnya).
a.
Pertanyaan
yang jelas dan singkat
Pertanyaan perlu disusun secara jelas dan singkat, serta
harus memperhitungkan kemampuan berfikir dan perbendaharaan kata yang dikuasai
peserta didik. Usahakan jangan sampai peserta didik tidak dapat menjawab
pertanyaan, hanya karena tidk mengerti maksud pertanyaan yang diajukan atau
karena pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.
Contoh : “anak-anak, siapa yang tadi pagi tidak menyikat
gigi?” lebih jelas dibanding pertanyaan berikut : “anak-anak, siapa diantara
kalian yang ada sekarang, siapa yang tadi pagi menyikat gigi dahulu?”.
b.
Memberi
acuan
Dalam penjelasan di kelas, sebelum mengajukan pertanyaan,
mungkin guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan atau penjelasan singkat
berisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Melalui acuan ini
dimungkinkan peserta didik mengolah informasi untuk menemukan jawaban yang
tepat. Misalnya : “Binatang ada yang hidup di darat, di air, dan di udara. Coba
berikan beberapa contoh binatang yang hidup di udara?”
c.
Memusatkan
perhatian
Pertanyaan dapat digunakan untuk memusaatkan perhatian
peserta didik, di samping itu pemusatan perhatian dapat juga dilakukan dengan
mengetuk meja, mengetuk papan tulis, dan tepuk tangan. Pemakaian pertanyaan
untuk memusatkan perhatian peserta didik perlu disesuaikan dengan kepentingan pembelajaran.
Misalnya : Binatang apakah yang hidup diudara, tetap kalau siang bergelantungan
di pohon?
d.
Memberi
giliran dan menyebarkan pertanyaan
Untuk melibatkan peserta didik semaksimal mungkin dalam
pembelajaran, guru perlu memberi giliran dalam menjawab pertanyaan. Guru hendaknya
berusaha agar semua peserta didik mendapat giliran menjawab pertanyaan. Pemberian
giliran dalam menjawab pertanyaan,selain untuk melibatkan peserta didik secara
maksimal dalam pembelajaran, juga untuk menumbuhkan keberanian peserta didik,
serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan. Pemberian giliran
dalam menjawab pertanyaan ini tidak harus selesai dlam satu kali pertemuan,
tapi mungkin dalam dua atau tiga kali pertemuan. Pelaksanaannya dipadukan
dengan teknik penyebaran pertanyaan.
Terdapat perbedaan antara penyebaran pertanyaan dengan
pemberian giliran. Pemberian giliran adalah satu soal dijawab secara bergiliran
oleh beberapa peserta didik, sedang penyebaran pertanyaan adalah beberapa
pertanyaan yang berbeda disebarkan secara bergiliran dan dijawab peserta didik
yang berbeda.
Skenario pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
· Ajukan pertanyaan kepada seluruh peserta didik (kelas)
· Beri kesemptan berfikir, kemudian tunjuk salah seorang untuk memberi jawaban
· Ajukan jawaban itu kepada peserta didik yang lain untuk ditanggapi
· Ajukan kembali pertanyaan berikutnya
Misalnya :
· Guru : dari lima calon yang memenuhi syarat, siapakan yang layak menjdi pesiden?
· Peserta didik (berfikir sejenak)
· Guru : coba kamu Budi?
· Budi : SBY, pak !
· Guru : bagaimana menurut pendapatmu ani?
· Ani : Megawati Pak, karena dia satu-satunya calon perempuan, dst….
· Ajukan pertanyaan kepada seluruh peserta didik (kelas)
· Beri kesemptan berfikir, kemudian tunjuk salah seorang untuk memberi jawaban
· Ajukan jawaban itu kepada peserta didik yang lain untuk ditanggapi
· Ajukan kembali pertanyaan berikutnya
Misalnya :
· Guru : dari lima calon yang memenuhi syarat, siapakan yang layak menjdi pesiden?
· Peserta didik (berfikir sejenak)
· Guru : coba kamu Budi?
· Budi : SBY, pak !
· Guru : bagaimana menurut pendapatmu ani?
· Ani : Megawati Pak, karena dia satu-satunya calon perempuan, dst….
e.
Pemberian
kesempatan berfikir
Seperti telah dikemukakan, setelah guru mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik, perlu memberikan kesempatan berpikir daam
beberapa saat sebelum menunju seseorang
untuk menjawabnya. Kesempatan berpikir diperlukan agar peserta didik
dapat merumuskan dan menyususn
jawabannya. Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan dengan terlebih
dahulu menunjuk peserta didik yang harus menjawabnya. Hal tersebt selain
peserta didik tidak memiliki kesematan untuk berfikir, peserta didik yang lain
bisa jadi tidak memperhatikan, karena mereka sudah tau siapa yang harus
menjawab pertanyaan yang diajukan.
f.
Pemberian
tuntunan
Dalam menjawab pertanyaan, mungkin peserta didik tidak
dapat memberikan jawaban yang tepat, dalam hal ini hendaknya guru memberikan
tuntunan menuju suatu jawaban yang tepat. Hal ini dapat dilakukan sebagai
berikut :
1)
Mengulangi pertanyaan dengan cara lain, dan
bahasa yang lebih sederhana, serta susunn kata yang lebih mudah dipahami
peserta didik.
Misalnya :
Guru kelas I SD menunjukkan lambang bilangan 6 (enam) di
ppan tulis. Lalu bertanya kepada peserta didik, lambang bilangan berapakah ini?
Peserta didik diam mungkin lupa. Guru mengajukan pertanyaan
lagi sambil memperlihatkan gambar himpunan yang jumlah anggotanya 6
Berapa jumlah anggota himpunan ini?
Para peserta didim serentak menjawab “enam”
“bagus” (guru memberikan penguatan / reinforcement)
“Jadi, sekarang kalian ingat lambang bilangan berapakah
ini?”
“Enam” jawab peserta didik
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa itu lambang bilangna
enam
2)
Menawarkan pertanyaan lain yang lebih sederhana,
dengan jawaban yang tepat menuntun peserta didik menemukan jawaban pertanyaan
semula.
Misalnya :
Anak-anak, pada pertemuan yang lalu ibu telah menjelaskan
lambang ang ka dari satu sampai sepuluh. Melalui permainan, kita telah berlatih
memasang-masangkan lambang angka pada
himpunan-himpunan, yang naggotanya sama dengan lambang angka tersebut. Untuk mengingat
kembali, marilah kita ulangi permainan itu. Guru membuat beberapa himpunan yang
anggotanya meliputi 1 sampai 10 secara
acak, kemudian peserta didik disuruh memsangkan lambang angka yang sesuai
dengan himpunan.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar di sini...