Friday, 18 May 2012

Hidrosfer

Siklus Hidrologi
Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap,  hal ini dikarenakan air senantiasa bergerak dalam suatu lingkungan peredaran yang dinamakan siklus (daur).
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus menerus.
Siklus hidrologi terdiri dari :
1. Siklus Pendek (Kecil)
2. Siklus Sedang
3. Siklus Panjang (Besar)

Siklus Pendek
Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1.  Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut
2.  Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
3.  Terjadi kondensasi
4.  Pembentukan awan
5.  Turun hujan
6.  Hujan jatuh di permukaan air laut.
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.
  
Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1.  Penguapan air laut
2.  Kondensasi
3.  Angin menggerakkan uap air menuju daratan
4.  Pembentukan awan
5.  Turun hujan di daerah daratan
6.  Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
  
Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1.  Penguapan
2.  Sublimasi
3.  Terbentuk awan yang mengandung kristal es
4.  Angin menggerakan kristal es ke daratan
5.  Turun hujan es ( hujan salju)
6.  Pembentukan gletser
7.  Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
8.  Air sungai mengalir menuju daratan.

 Air Permukaan dan Air Tanah
Lapisan air yang ada di permukaan bumi dikelompokan menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah.
Air permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan terdiri dari:
a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa
b. Perairan laut
  (Gambar Aliran Air Permukaan)
Air tanah, yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah terdiri dari:
  1. Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah.
  2. Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.

(Gambar Air Tanah )
Perairan Laut
Di permukaan bumi terdapat berbagai macam jenis laut, jenis laut dapat dibedakan berdasarkan proses terjadinya, letaknya dan kedalamannya.
A. Berdasarkan proses terjadinya perairan laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Laut Ingresi, terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari
    200 meter.
    Contoh laut ingresi adalah Laut Maluku dan  Laut Sulawesi.
  1. Laut Transgresi, terjadi karena permukaan air laut bertambah tinggi.  Laut transgresi umumnya terdiri dari laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter.
    Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura.

  2. Laut Regresi, terjadi karena  laut mengalami penyempitan akibat adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai.
B. Berdasarkan letaknya, perairan laut terdiri dari :
  1. Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi benua.
    Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
  1. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.
    Contohnya  Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah  Indonesia.
  1. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
    Contohnya  Laut Hitam dan Laut Baltik
C. Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari empat zona, yaitu :
  1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai.

  2. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.

  3. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter.

  4. Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).


Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
 
Wilayah Perairan Laut Indonesia
  1. Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya.  Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan India.

  2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.

  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.
 
Pantai
Pantai adalah wilayah  yang menjadi batas antara daratan dan lautan.
Bentuk-bentuk pantai berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan proses yang ada di wilayah tersebut seperti pengikisan, pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan karena adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung secara terus menerus sehingga membentuk daerah pantai.

Pesisir adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada saat surut.
Pesisir  dipengaruhi oleh  gelombang air laut. Pesisir juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai.

Ekosistem Pantai
Ekosistem Pantai merupakan ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut dan daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik pantai terdiri dari tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai, sedangkan komponen abiotik pantai terdiri dari gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan sebagainya.
Hutan Mangrove adalah salah satu contoh ekosistem di daerah pantai.
Di daerah hutan mangrove hidup berbagai jenis hewan seperti kera, kepiting, ular dan udang. Hutan mangrove dapat berfungsi menahan abrasi air laut.

Manfaat Pantai Bagi Kehidupan
Bagi kehidupan, terutama di daerah tropis pantai dapat dimanfaatkan sebagai :
  1. Areal tambak garam
  2. Daerah pertanian pasang surut
  3. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
  4. Objek pariwisata
  5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain.
Sumber : www.e-dukasi.net
Semoga Bermanfaat....................

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar di sini...