Saturday, 13 November 2021

PROFIL PELAJAR PANCASILA

 PROFIL PELAJAR PANCASILA - Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.

Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020)

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam mewujudkan solusinya, ia pun perlu melibatkan orang lain dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi Gotong Royong dan Berkebinekaan Global). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sekilas penjelasan mengenai Profil Pelajar Pancasila ini.



1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.

Murid dengan dimensi profil ini berarti murid tersebut mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai bentuk religiusitasnya, percaya dan menghayati keberadaan Tuhan serta memperdalam ajaran agamanya yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya. Dalam usahanya memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan yang juga tidak boleh dilupakan, dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, maka seorang murid dapat memenuhi dimensi ini.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

● Akhlak Beragama.

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu ataupun memiliki:

- Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa

- Pemahaman agama/kepercayaan

- Pelaksanaan ajaran agama/kepercayaan

● Akhlak Pribadi.

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan ataupun memiliki:

- Integritas (sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan orang lain)

- Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual

● Akhlak kepada manusia

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:

- Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan

- Berempati kepada orang lain

● Akhlak kepada Alam

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:

- Menjaga lingkungan

- Memahami keterhubungan ekosistem bumi

● Akhlak bernegara

Dalam elemen ini seorang murid mampu menunjukkan:

- melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara

2) Berkebinekaan Global

Murid dengan dimensi profil ini merupakan seorang murid yang berbudaya, memiliki identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya, serta terbuka terhadap keberagaman budaya daerah, nasional, global. Hal ini dapat diwujudkan dengan kemampuan berinteraksi secara positif antar sesama, memiliki kemampuan komunikasi interkultural, serta mampu memaknai pengalamannya di lingkungan majemuk sebagai kesempatan pegembangan dirinya.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Berkebinekaan Global:

● Mengenal dan menghargai budaya

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:

- Mendalami budaya dan identitas budaya

- Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya

- Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya

● Komunikasi dan interaksi antar budaya

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:

- Berkomunikasi antar budaya

- Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif

● Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:

- Melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan

- Menghilangkan stereotip dan prasangka

- Menyelaraskan perbedaan budaya

● Berkeadilan Sosial.

Dalam elemen ini seorang murid mampu:

- Turut serta aktif, membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjutan

- Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama

- Memahami peran individu dalam demokrasi

3) Gotong Royong

Seorang murid yang memiliki dimensi Gotong Royong berarti murid tersebut mampu berkolaborasi dengan orang lain dan secara proaktif mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya. Murid tersebut juga sadar bahwa Ia tidak hidup sendiri, memiliki kesadaran diri sebagai bagian dari kelompok, sehingga perlu ada usaha dari dirinya untuk membantu pencapaian kebahagiaan kelompoknya.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Gotong Royong:

● Kolaborasi

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:

- Kerjasama

- Berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama

- Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok)

- Koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)

● Kepedulian

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan atau memiliki:

- Tanggap terhadap lingkungan

- Persepsi sosial (memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, untuk memunculkan situasi yang sejalan dengan kesejahteraan lingkungan sosialnya)

● Berbagi (memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama)

4) Mandiri

Seorang murid yang memiliki dimensi mandiri berarti murid tersebut mempunyai prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya dan didasari pada pengenalan kekuatan serta keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya. Murid yang memiliki dimensi ini juga mampu mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan bersama.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Mandiri:

● Pemahaman diri dan situasi

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:

- Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi

- Mengembangkan refleksi diri

● Regulasi Diri

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:

- Regulasi Emosi

- Menetapkan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri dan prestasi

- Memiliki inisiatif bekerja secara mandiri

- Mengembangkan kendali dan disiplin diri

- Percaya diri, resilien dan adaptif

5) Bernalar Kritis

Seorang murid yang memiliki dimensi Bernalar Kritis berarti murid tersebut mampu menggunakan kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi, mengevaluasinya, hingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya. Murid tersebut mampu menyaring informasi, mengolahnya, mencari keterkaitan berbagai informasi, menganalisa serta membuat kesimpulan berdasarkan informasi tersebut. Dimensi ini juga berarti keterbukaan terhadap berbagai macam perspektif ataupun pembuktian baru (termasuk pada pendapatnya semula yang digugurkan oleh pembuktian baru ini). Keterbukaan ini pun mampu bermanfaat dalam kehidupan murid di masa mendatang karena menumbuhkan murid yang terbuka, mau mengubah pendapatnya, serta menghargai pendapat orang lain.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Bernalar Kritis:

● Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:

- Mengajukan pertanyaan (untuk mengumpulkan data yang akurat)

- Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan

● Menganalisa dan mengevaluasi penalaran

● Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

6) Kreatif

Seorang murid yang memiliki dimensi kreatif berarti mampu memodifikasi, menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di sekitarnya.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Kreatif:

● Menghasilkan gagasan yang orisinal

● Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

● Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini, tentunya perlu peran pendidik untuk menuntun anak serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai yang dijabarkan. Peran pendidik yang pertama dalam terkait dengan Profil Pelajar Pancasila ini adalah mengenali dan menjalankan profil ini terlebih dahulu. Ketika seorang pendidik mencoba menjalankan profil ini, maka akan lebih mudah bagi murid untuk mengikutinya. Keteladanan seorang guru dalam menjalankan ini pastinya akan dilihat dan kemudian dipelajari oleh para murid.

Profil Pelajar Pancasila ini juga tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran tertentu, namun terintegrasi dalam muatan pembelajaran. Ini berarti cakupan materi dan program yang akan diberikan kepada murid untuk dipelajari dalam proses pembelajaran mampu memunculkan aspek-aspek Profil Pelajar Pancasila dalam tiap mata pelajaran. Demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini dibutuhkan pendidik yang mumpuni dalam menjadi teladan dan menciptakan perubahan. 

Sumber : Modul 1.2 Profil Pelajar Pancasila Pendidikan Guru Penggerak


No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar di sini...